AKANKAH EMPAT RATUSAN NOTARIS BARU BISA MENGUBAH KEADAAN?

medianotaris.com, Surabaya- (K. Lukie Nugroho, SH) -Pemilihan Ketua Wilayah Jawa Timur, Ikatan Notaris Indonesia (INI) yang sedianya dilaksanakan 23 November 2023 akhirnya diundur, dan (akan) dilaksanakan 9 Januari 2024 di Surabaya.

Pemunduran waktu acara pemilihan melalui rapat anggota itu diwarnai berbagai pendapat pro dan kontra seiring dengan kontroversi perlu dan tidaknya penundaan waktu pelaksanaan.

Salah satu kontroversi yang terjadi adalah tentang Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia mana yang akan melantik jika ketua wilayah baru sudah terpilih, apakah PP INI hasil Kongres di Tangerang, atau PP INI hasil Kongres Luar Biasa di Bandung.

Ada pula kontroversi penundaan dikait-kaitkan dengan munculnya lumbung suara dari notaris Jawa Timur yang baru dilantik sekitar 400 orang, termasuk notaris pindahan sekitar 21 orang.

Soal kontroversi siapa yang akan melantik Henny atau Isy walau sampai kini belum ada ketegasan bersama, namun Henny pernah menyatakan di Malang saat wawancara dengan K. Lukie Nugroho dari medianotaris.com/ TVNOTARIS bahwa pemenang konferwil nanti akan dilantik Tri Firdaus Akbarsyah, SH yang terpilih sebagai Ketua Umum di dalam Kongres INI di Tangerang Agustus 2023.

Berkaitan ini agaknya Tri Firdauslah yang kemungkinan besar akan melantik pemenang Konferwil Jatim pada 9 Januari 2024 karena dalam rapat-rapat di Jawa Timur telah muncul fakta-fakta yang menyatakan bahwa konferwil Jatim hanya diadakan sekali, dan juga ada fakta lainnya yang menyatakan bahwa Jatim tidak akan terpengaruh konflik di pusat.

Dengan pendirian notaris Jatim seperti ini agaknya mereka merasa tak soal siapapun yang melantik Henny atau Isy. Benarkah?

Komitmen Konferwil hanya sekali ini patut dipuji karena mendukung upaya penyelesaian konflik organisasi di pusat yang sampai saat ini tidak kunjung selesai. Komitmen ini bermakna sebuah janji setia atas kebaikan bersama.

Sementara itu di provinsi lain justru keadaannya terbalik. Ada saja provinsi yang mengadakan konferensi dua kali sehingga menimbulkan perpecahan baru. Akhirnya muncul dua kepengurusan ganda. ?Ini menjadi kontraproduktif dalam upaya penyelesaian sengketa organisasi notaris di pusat . Organisasi di pusat secara tidak sadar memberi contoh negatif cara-cara berorganisasi dengan melakukan segala upaya untuk berkuasa, bukannya melakukan segala upaya untuk menjalankan organisasi sesuai hati nurani.

Munculnya konferensi dobel di satu provinsi, sadar atau tidak, telah membawa semangat perpecahan dari pusat ke daerah-daerah. Perseteruan pusat menular ke wilayah-wilayah akibat hawa nafsu berkuasa. Ibarat perang, medan pertempuran makin meluas ke daerah-daerah, ke kampung-kampung.

Banyak pendapat yang mewakili masyarakat yang memberikan mandat kekuasaan pada negara menyatakan kekecewaan atas kesialan yang menyebabkan terjadinya bencana moral ini.

ISY UNGGUL SECARA TELAK DI PENJARINGAN

Data hasil penjaringan dari rapat anggota se-Jawa Timur yang jumlahnya 18 pengurus daerah Ikatan Notaris Indonesia sampai 3 November 2023 menunjukkan bahwa Dr. Isy Karimah Syakir, SH, MH atau IKS unggul secara telak atas Siti Anggraenie Hapsari, SH atau SAH serta Imam Rahmat Syafii, SH, MKn.

Dari hasil rapat anggota yang dilaksanakan seluruh pengurus daerah itu suara dukungan atas Isy terhadap dua bakal calon lainnya cukup mencolok, yaitu Isy 627 suara, Henny431 suara, dan Imam 43 suara.

Siti Anggraenie Hapsari disingkat dengan SAH atau dipanggil Henny saat ini adalah Ketua Pengurus Wilayah Jawa Timur, Ikatan Notaris Indonesia. Saat ini dia berusaha mempertahankan statusnya sebagai Ketua Pengwil INI Jawa Timur.

Sementara itu Isy Karimah Syakir saat ini adalah Ketua Pengurus Wilayah Jawa Timur, Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) sampai tahun 2024 ini. Isy juga terpilih sebagai anggota Majelis Kehormatan Pusat - PP IPPAT, sebuah lembaga yang menangani etika PPAT.

Mungkinkah keunggulan Isy akan hanya tinggal kenangan karena penjaringan ini merupakan data awal yang sebetulnya jumlah seluruh anggota notaris di Jawa Timur sekitar 3 ribu? Atau mungkin justru suara Isy makin kuat? Artinya, saat konferwil nanti bisa jadi yang datang dan memenuhi syarat memilih akan berubah jumlahnya. Ketika rapat di pengurus-daerah pengurus daerah saat penjaringan mungkin tidak menggambarkan sesungguhnya peserta konferwil nantinya. Belum lagi tambahan dari anggota notaris baru diangkat yang jumlahnya ?sekitar 400 itu. Namun ada kecenderungan bahwa yang datang di acara-acara kongres atau semacamnya, ya, orang itu-itu juga ditambah dengan yang lainnya.

NOTARIS BARU AKAN KE MANA?

Ada kekhawatiran bahwa notaris baru yang dilantik November 2023 akan bisa digiring-giring untuk menambah lumbung suara dalam konferensi wilayah memilih ketua wilayah memang sulit dibantah. Namun siapa yang bisa menjamin suara itu akan ke mana. Dari sini notaris itu sendiri sudah tentu mereka mampu berpikir dan menimbang suatu masalah untuk diputuskan dengan mengabaikan kepentingan sesaat.

Jumlah notaris Jawa Timur yang baru dilantik adalah 434 orang yang terdiri atas 412 notaris baru, 20 notaris pindahan, dan 2 notaris pengganti antar waktu.

Bila ditilik dengan baik maka para notaris baru sebagian berdomisili atau beraktivitas di Surabaya, baik mengikuti asal kampus atau tempat magang. Sebagian lagi berada di kota-kota besar level dua seperti Sidoarjo dan Malang, misalnya. Mungkin juga mereka banyak yang magang di kota-kota lainnya seperti Gresik, Lamongan, Mojokerto dan lainnya. Di sinilah medan pertempuran yang patut diwaspadai kedua belah pihak untuk menyampaikan aspirasi dan merebut suara.

Namun medan pertempuran juga bisa muncul di media sosial yang sangat riskan info manipulatif dan akhirnya bisa misleading (salah sangka, salah duga, tersesat) bagi calon pemilih yang tergolong massa mengambang yang kurang piknik atau notaris baru yang belum tahu apa-apa.

Dalam masa tenang inilah kedua tim pemenangan diuji untuk bertindak dengan baik dan hati-hati. Sebab notaris baru tidak terpengaruh oleh hal-hal di luar tugas dan jabatan yang diembannya, apalagi soal pilih-memilih ketua. Bila ada pihak tim calon yang kurang cerdas bisa jadi malah ditinggalkan pemilihnya.



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Kirim Komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas