Ikon Jakarta : Kemacetan...!

Mengatasi Kemacetan : Transportasi Massal akan Dibangun mulai 2014

Pemerintah Indonesia berencana membangun jaringan transportasi massal subway atau kereta api bawah tanah di Jakarta pada tahun 2014 mendatang. Transportasi tersebut diharapkan dapat mengatasi kemacetan yang semakin parah. Rencana ini telah mendapat dukungan pinjaman dari Jepang yang berkomitmen akan menggelontorkan dana sebesar Rp 14 trilyun.

Proyek jaringan transportasi massal atau MRT Jakarta yang berbasis rel, rencananya akan membentang sepanjang sekitar 110,8 km, yang meliputi dua koridor utama; yakni Koridor Selatan - Utara (dari Lebak Bulus - Kampung Bandan) sepanjang kurang lebih 23,8 km dan Koridor Timur -Barat sepanjang sekitar 87 km.

Koridor Selatan-Utara dari Lebak Bulus-Kampung Bandan akan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama, dari Lebak Bulus sampai Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 15,7 km dengan 13 stasiun; 7 stasiun sepanjang 7 km berada di atas atau layang yakni Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja dan 6 stasiun bawah tanah, yaitu Bundaran Senayan, Istora, Benhil, Setiabudi, Dukuh Atas dan Bundaran HI.

Menurut Menko Perekonomian Hatta Rajasa, stasiun bawah tanah itu nantinya akan terhubung dengan gedung-gedung di sekitar HI dan ada stasiun subway besar yang akan berfungsi sebagai hub.

Sementara untuk tahap kedua, koridor selatan utara, seluruh stasiun akan berada di bawah tanah, yakni Kebon Sirih, Monas, Harmoni, Glodok, Kota dan Kampung Bandan. MRT tahap dua sepanjang 8,1 km ini akan dibangun sebelum tahap satu beroperasi dan ditargetkan operasi tahun 2018. Sementara Koridor Timur - Barat masih dalam studi kelayakan. Koridor ini ditargetkan selesai dan beroperasi tahun 2024 - 2027.

Kemungkinan rumitnya pembangunan proyek subway yang dikhawatirkan mengganggu gedung gedung bertingkat yang sudah ada, Kabiro Humas PT MRT Jakarta, Manpala Rega Chandra Gupta Sitorus seperti dikutip detikcom mengatakan, pengerukan terowongan akan berada di bawah jalan dari Bundaran Senayan ke Kampung Bandan kawasan Kota dengan kedalaman antara 14-20 meter, sehingga tidak akan melewati beton beton pondasi bangunan yang dilewati proyek MRT, termasuk kawasan Sudirman yang padat bangunan pencakar langit.

"Untuk pengeboran terowongan dengan menggunakan mesin pengebor terowongan atau tunnel boring machine; tanah dicoak, mesin dimasukkan, kemudian tanah ditutup. Sedang stasiun bawah tanahnya, sudah jadi dalam bentuk boks dan ditanam di bawah tanah," ujar Gupta.

Gupta menambahkan pelaksana proyek terowongan MRT dipastikan merupakan kontraktor yang sangat berpengalaman membangun MRT dari Jepang, dengan subkontraktor lokal.

Sementara terkait pendanaan, Japan International Cooperation Agency telah menyediakan sebesar Rp 14 trilyun dengan bunga sebesar 0,2 - 0,4 persen. (R-2)



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Kirim Komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas