Peserta : Hampir Semua Yang Diajarkan Keluar

Beberapa peserta Ujian Kode Etik Notaris Gelombang Pertama 21 Maret lalu di Jakarta menyatakan senang mengikuti ujian sebagai salah satu syarat pengangkatan sebagai notaris. Menurut mereka sebagian besar materi pelatihan sehari sebelumnya (20/3) ternyata keluar dalam soal-soal yang ditanyakan di ujian. Untuk itu mereka merasa bersyukur bisa menjalani ujian dengan lancar. Bahkan di antaranya ada menyatakan terimakasih pada Pengurus Ikatan Notaris Indonesia (INI) di bawah Yualita Widyadari, SH.
Ujian yang diikuti peserta dari seluruh penjuru nusantara itu berjalan dari pagi sampai menjelang magrib, dengan pembagian dua waktu, yaitu ujian tertulis pagi sampai siang, dan ujian wawancara setelah istirahat siang. Sehari sebelumnya dilaksanakan pembekalan yang acaranya dibuka Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Hamonangan Laoly SH., MSc., Ph.D.


Pada hari pertama sejak pagi jajaran pengurus INI terlihat berseri-seri menyambut peserta pembekalan yang jumlahnya sekitar 956 orang itu. Sampai selesai acara pembukaan di ruang tunggu VIP Ketua Umum INI Yualita Widyadari, SH tampak sangat sumringah dan menyatakan bersyukur telah melalui acara pembukaan yang sukses yang secara resmi dilakukan Menteri Hukum dan HAM Yasonna . Demikian juga dengan Sekretaris Umumnya, Tri Firdaus Akbarsyah, SH, SpN yang tampak tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Keduanya berulang mempersilakan K. Lukie Nugroho, SH dari Majalah Hukum on line medianotaris.com untuk ikut menikmati teh dan kudapan pagi yang disediakan.
Seperti diketahui, ujian kode etik merupakan agenda rutin stake holder pejabat umum notaris untuk mempersiapkan kader notaris baru yang kabarnya makin banyak bermunculan. Hal ini seiring dengan tingginya minat perguruan tinggi menyelanggarakan pendidikan kenotariatan, serta juga diakibatkan tingginya minat lulusan sarjana hukum untuk berprofesi sebagai notaris.
Boleh jadi hal ini diakibatkan tingginya kebutuhan masyarakat akan jasa notaris dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk kepentingan keluarga, sosial politik dan juga keagamaan, maupun bisnis dan lain-lain. Menteri Yasonna juga mengingatkan para calon notaris untuk menguasai bahasa Inggris secara aktif bila ingin bersaing. Sebab saat dunia sudah terbuka seperti sekarang ini hampir setiap saat para notaris akan berhadapan dengan problem atau urusan dengan pihak asing.

Ujian ini akhirnya selesai pada saat sore hari menjelang magrib.

Untuk Ujian Kode Etik Gelombang Kedua, menurut Yualita akan dilaksanakan pada 29-30 Maret 2017 dengan peserta sekitar 1.866 orang. Lokasi ujian adalah di Ecopark, Ancol, Jakarta Utara.
Tingginya peminat pekerjaan sebagai notaris sudah mulai terlihat jauh hari sebelumnya. Dalam berbagai kesempatan di berbagi kota diselenggarakan pelatihan menghadapi ujian kode etik. Belum lama ini Ikatan Alumni Kenotariatan Universitas Diponegoro (Ikanot Undip) bekerjasama dengan Program Pendidikan Kenotariatan Universitas Pancasila mengadakan pelatihan menghadapi ujian kode etik dengan peserta jauh lebih besar dari perkiraan : hampir tiga kali lipat.
Otty Hari Chandra Ubayani, SH dan Kepala Program Pendidikan Magister Kenotariaatan FH Universitas Pancasila Prof. Dr. Ade Saptomo, SH, MSi menyatakan terkejut dengan hadirnya peseserta yang jauh lebih besar dari prediksi awal.
Semula mereka mengadakan acara pelatihan di Kampus FH Pancasila pada 11 Maret lalu dengan peserta 100 orang, namun peserta membludak dan akhirnya hanya menerima 250 orang saja. Sedangkan yang lainnya ditolak karena ruangan terbatas. Untuk itu Otty pun merasa takjub dan gembira serta tidak rugi menyelenggarakan acara dengan sajian makan dan tempat yang representatif walau tiap peserta hanya dipungut biaya Rp 250 ribu saja. Menurut Ketua Umum Ikanot Undip ini, acara ini memang dipersembahkannya khusus untuk membantu adik-adik calon notaris.
Di tempat berbeda, di Tangerang, Ketua Pengurus Wilayah Banten, Ikatan Notaris Indonesia Rani Ridayanthi, SH juga tak kalah gembiranya, acara pelatihan yang diadakan pengurusnya juga dipenuhi peserta yang antusias dari berbagai wilayah Indonesia. Bahkan ada peserta ibu muda yang membawa bayi, serta satu lagi membawa balita.
Menurut Rani acara ini juga dimaksudkan untuk membantu adik-adik lulusan megister kenotariatan yang ingin merintis pekerjaan sebagai notaris. Untuk itu pula Rani dan timnya merancang acara sedemikian rupa sehinggatujuan utama mengikuti ujian kode etik bisa tercapai. Di acara ini hadir Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Banten Ayub Suratman, SH. Sedangkan para narasumber pembekalannya antara lain, senior notaris Badar Baraba, SH dan Abdul Syukur, SH, Winanto Wiryomartani, SH dan lainnya.

Nantikan liputan video lengkapnya. Serta nantikan liputan kegiatan lainnya :

- Wawancara dengan Ketua Umum INI Yualita Widyadari, SH, MKn dan Sekretaris Umum INI Tri Firdaus Akbarsyah, SH, SpN

- Pelatihan Ujian Kode Etik Notaris 2017 Universitas Pancasila dan Ikanot Undip
- Pelatihan Ujian Kode Etik Notaris 2017 Pengurus Wilayah Banten, INI
- Pelantikan Pengurus Daerah Kota Bogor 2017, INI
- Pelantikan Pengurus Daerah Kabupaten Tangerang 2017, INI
- Wawancara masalah organisasi dengan Dr. Yunirman Rijan, SH, MKn, MH (Cibinong), Dr. Darwin Ginting, SH, MH, SpN (Bandung), Maya Hasanah, SH, MKn (Malang)
- Liputan mini spesial : Tutorial of Maumere Dance bersama Ikanot Undip



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Kirim Komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas