HAJI MANDIRI BERANGKAT 2024 BIAYA RP 180 JUTA

untuk menerima kiriman artikel silakan invite WA 0812 8131 8151, follow twitter @medianotaris, dan facebook : medianotaris
Indonesia English

Liputan

IRFAN : TIDAK USAH RAGU IKUT UJIAN KODE ETIK NOTARIS

23 March 2024 | 16:14:00

Selain itu di wilayah lainnya UKEN dengan harga keikutsertaan murah meriah itu juga dilaksanakan serempak di kota lainya ...

Kementerian ATR/BPN Eratkan Kerja Sama dengan Bank Dunia dalam Transformasi Digital

23 March 2024 | 16:14:00

RAJA : Fondasi yang kuat bagi kerja sama lima tahun atau bahkan 10 tahun ke depan   Jakarta -  Humas Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menerbitkan siaran pers  Nomor 26/SP/III/BH/2024, 13 Maret 2024 mengenai kerjasama Kementerian ATR/ BPN dengan Bank Dunia. Menurut siaran pers ini Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melanjutkan kerja sama dengan Bank Dunia. Berkat kerja sama yang erat ini beberapa program seperti Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Partisipasi Masyarakat (PTSL-PM), Pilot Project Redistribusi Tanah dari Pelepasan Kawasan Hutan, Digitalisasi Dokumen Pertanahan, hingga Renovasi Gedung Arsip telah sukses dilaksanakan.   “Terima kasih atas kerja sama yang baik, erat, produktif, dan konsumtif,” ujar Wakil Menteri (Wamen) ATR/Wakil Kepala (Waka) BPN, Raja Juli Antoni dalam Kick Off Meeting to Accelerate Agrarian Reform bersama Bank Dunia yang berlangsung di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Rabu (13/03/2024).   Ia pun meminta jajaran Direktorat Jenderal segera menyediakan konsep dan data untuk mendukung pelaksanaan program bersama Bank Dunia di tahun 2024. “Meskipun ini adalah proyek terakhir, saya berharap dapat memperlihatkan keseriusan bagaimana kemudian program ini bisa berjalan secara efektif dan efisien, untuk menjadi pondasi yang kuat bagi kerja sama kita dalam lima tahun atau bahkan 10 tahun ke depan,” tutur Raja Juli Antoni.   Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana turut mengapresiasi Bank Dunia karena perannya dalam percepatan program-program strategis, terutama digitalisasi. “Bank Dunia mendukung sekali dalam kegiatan transformasi digital di Kementerian ATR/BPN, bagaimana mengelola data digital yang lebih baik. Selain itu, juga banyak sekali anggaran Bank Dunia ini digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita,” ungkapnya.   Dalam kesempatan ini Land Administration Specialist Bank Dunia Dong Kyu Kwak mengapresiasi jalinan kerja sama dengan Kementerian ATR/BPN. Ia menyebut, dilihat dari proyek yang sudah berjalan, faktor penggunaan teknologi yang saat ini terus dikembangkan adalah salah satu elemen yang menyukseskan program kementerian.   “Dengan adanya kerja sama ini, Kementerian ATR/BPN dan Bank Dunia dapat secara efisien melaksanakan seluruh kegiatan. Kerja Tim Bank Dunia menjadi sangat mudah karena banyaknya dashboard dan semua sistem informasi yang sangat berguna untuk mengelola kemajuan proyek ini,” paparnya.   Turut hadir dalam pertemuan tersebut Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang Virgo Eresta Jaya beserta jajaran Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan perwakilan Bank Dunia. (YS/RE/AK)   #KementerianATRBPN #MelayaniProfesionalTerpercaya #MajuDanModern #MenujuPelayananKelasDunia   Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional   ...

KONFLIK ORGANISASI NOTARIS : JANGAN LAKUKAN PEMBIARAN

23 March 2024 | 16:14:00

    MANTAN CALON KETUA UMUM  RULI ISKANDAR MEMIMPIN YEL-YEL   medianotaris.com, Kabupaten Tangerang - (K. Lukie Nugroho, SH) - Sejumlah notaris berkumpul di Kabupaten Tangerang, Banten menyampaikan seruan menyikapi berlarut-larutnya konflik yang terjadi dalam tubuh organisasi tertua yang hingga saat ini belum juga menemukan jalan keluar ( 1/2/24). Mereka menyatakan keprihatinan dan meminta kedua belah pihak (kepengurusan) yang saling bersaing mempertahankan legitimasinya. Mereka mengaku bertindak atas nama diri pribadi selaku anggota Ikatan Notaris Indonesia yang mereka nyatakan sebagai satu-satunya organisasi notaris seperti yang diatur di dalam Undang-undang Jabatan Notaris Nomor 30 tahun 2004 dan peraturan perubahannya. Di dalam acara yang berlangsung singkat ini terlihat sebagai juru bicara adalah notaris senior Kota Tangerang Herry Sosiawan, SH yang didampingi notaris Tangerang Selatan Dr. Udin Narsudin, SH, MKn, MHum, notaris Jakarta Selatan Julius Purnawan, SH, MSi dan lainnya. Yang menjadi menarik, walau mereka menyatakan bertindak atas nama pribadi, di dalam acara ini terlihat Ruli Iskandar, SH yang sebelumnya dan sampai kini (?) adalah Ketua Pengurus Wilayah DKI Jakarta Ikatan Notaris Indonesia (Pengwil INI DKI Jakarta) dan pernah mencalonkan diri sebagai Ketua Umum INI, Osye Anggandarri, SH yang saat ini adalah Ketua Pengurus Wilayah Jawa Barat, Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT), dan Periasman Effendi, SH, SpN, MHum yang juga saat ini menjabat Ketua Pengurus Wilayah Banten, IPPAT. Nama Ruli Iskandar menjadi menarik perhatian karena saat ini  yang bersangkutan selain  Ketua Pengurus Wilayah DKI Jakarta, Ikatan Notaris Indonesia periode 2019-2022 juga  ikut bersaing di rapat anggota tertinggi / Kongres Ikatan Notaris Indonesia dalam pemilihan ketua umum bersama Tri Firdaus Akbarsyah dan Otty HC Ubayani  di kota Tangerang, akhir Agustus 2023. Selain itu Julius Purnawan juga sebelumnya menjadi calon ketua umum INI. Mereka sangat prihatin terhadap kondisi organisasi notaris yang memiliki dua kepengurusan organisasi Ikatan Notaris Indonesia (INI). Seperti kita ketahui saat ini organisasi notaris INI memiliki dua pengurus kembar akibat adanya sengketa berkepanjangan sejak 2022. Kepengurusan kembar yang sama-sama mengklaim sebagai Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) ini saat ini saling mengklaim legitimasinya berdasarkan rapat anggota tertinggi atau kongres. Yang satu mengklaim sebagai PP INI hasil kongres di Tangerang pada akhir Agustus 2023, yang satunya lagi adalah PP hasil Kongres Luar Biasa di Bandung pada akhir Oktober 2023. Sebagai catatan, untuk yang mengikuti kongres Tangerang harusnya wilayah-wilayah di bawahnya  juga sudah melakukan pemilihan ketua wilayah terakhir pada 31 Januari 2024.   Dalam “deklarasi keprihatinan” ini mereka mengajak seluruh anggota INI ikut aktif berperan aktif mendorong segera tercapainya persatuan dan kesatuan anggota. Termasuk juga menciptakan kondisi kondusif di dalam organisasi pada segala tingkatan mulai dari pengurus daerah, wilayah sampai pusat. Herry menekankan kalimat akhirnya dengan mengatakan bahwa, apabila kedua pihak (pengurus) tidak segera melakukan rekonsiliasi secepatnya maka dapat diartikan telah melakukan pembiaran yang mengakibatkan perpecahan semakin tajam. Sementara itu Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, khususnya Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) yang merupakan pembina notaris belum terlihat mampu menyelesaikan masalah ini untuk menentukan, mana pengurus yang berhak atau tidak. Bagaimana pun juga setiap jam, setiap saat sistem operasi jabatan notaris tersambung secara on line dengan sistem Kementerian ketika terjadi transaksi kegiatan masyarakat yang perlu diklirkan, mana pengurus yang berhak. media streaming TVNOTARIS melalui akun facebook menayangkan peristiwa ini mendapat kunjungan penonton lebih dari 2.500  dalam waktu 24 jam. Komentar pun bermunculan, baik yang bernada dukungan, juga yang tidak. Di akhir acara Ruli memimpin yel-yel untuk penyemangat selamatkan INI : Save INI, Save INI…     ...

HAPENDI HARAHAP : PPAT YANG NAKAL JUGA ADA

23 March 2024 | 16:14:00

  MKP HARUS DIISI ORANG-ORANG SERIUS <iframe width="460" height="280 " src="https://www.youtube.com/embed/_Vo779qE_zE?si=jjs25Uf3GN-aFq5x" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen></iframe>   medianotaris.com, Semarang - (K. Lukie Nugroho, SH) - Jumlah Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)  sekitar 21 ribu orang yang tersebar di berbagai wilayah yang sama dengan kantor pertanahan yang jumlahnya sama dengan jumlah kota dan kabupaten di seluruh Indonesia yang jumlahnya sekitar 514. Cukup banyak masyarakat yang terbantu dengan layanan PPAT, namun tidak kurang pula ada yang merasa kecewa atas kinerja PPAT. Sehingga sampai-sampai membawa oknum pejabat itu ke kepolisian atau menggugat ke pangadilan. Dalam pidatonya Sabtu kemarin saat sosialisasi calon ketua umum dan anggota MKP di Semarang Ketua Umum Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Dr. Hapendi Harahap, SH, SpN, MH mengritisi kinerja anggota  yang nakal. Namun dia tidak menampik bahwa PPAT yang baik juga banyak. Bahkan Hapendi pernah mendapat laporan dari Menteri ATR yang lama ketika masih aktif ternyata pengusuran tanah pribadinya sempat terkatung-katung karena oknum PPAT yang diminta mengerjakan aktanya belum selesai-selesai. Katanya, PPAT yang mengerjakan sudah dipanggil kantor pertanahan setempat empat ternyata PPAT nya tidak datang. Sang Menteri sudah setahun setengah di Depok ternyata belum selesai karena si PPAT tidak memrosesnya padahal pemilik tanah itu sendiri adalah Menteri ATR yang masih aktif. Pidato Hapendi ini adalah bagian dari acara sosialisasi bersama calon Ketua Umum dan MKP IPPAT tahun 2024. Pengurus Wilayah Jawa Tengah, Ikatan Pejabat Pembuat Akta tanah (Pengwil IPPAT Jawa Tengah) dengan Pengurus Pusat Ikatan  Pejabat Pembuat Akta Tanah (PP IPPAT) menyelenggarakan acara Sosialisasi / Kampanye Calon Formatur Ketua Umum IPPAT dan Anggota Majelis Kehormatan Pusat IPPAT periode tahun 2024- 2027 di Semarang (20/1/24). Acara ini merupakan rangkaian acara menyambut Kongres IPPAT yang akan diselenggarakan sekitar Mei 2024 di Sumatera Utara. Dalam acara ini hadir Ketua Umum IPPAT Dr. Hapendi Harahap, SH, SpN, MH yang juga merupakan calon Ketua Umum IPPAT di dalam kongres nanti. Selain Hapendi, juga hadir lima orang calon Majelis Kehormatan Pusat IPPAT diantara tujuh calon. Di dalam acara ini Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agraria dan Tata Ruang Jawa Tengah Dwi Purnama, SH, MKn memberikan pidato kunci panjang lebar mengenai jabatan PPAT dan permasalahan dalam rangka layanan administrasi pertanahahan. Selain itu juga Prof. Dr. Widhi Handoko, SH, SpN selaku tuan rumah pimpinan Wilayah Jawa Tengah, Ikatan PPAT, hadir dan memberikan sambutan. Yang istimewa di deretan para calon Majelis Kehormatan Pusat IPPAT (MKP IPPAT) yang jumlahnya tujuh orang itu ada satu-satunya perempuan istimewa, yaitu Dr. Isy Karimah Syakir, SH, MKn, MH. Dikatakan “istimewa” karena Isy adalah satu-satunya Ketua Pengurus Wilayah Jawa Timur Ikatan PPAT sekaligus sebagai Ketua Wilayah Jawa  Timur Ikatan Notaris sejak bulan lalu. Selain Isy calon anggota MKP IPPAT lainnya hadir, yaitu Dr. Abdul Muis, SH, MH, Dr. Khant Safikni, SH, MH, Dr. H. Wira Franciska, SH, MH, dan H. Julius Purnawan, SH, MSi.  Sedangkan calon lainnya, yaitu Dr. Darwin Ginting, SH, MH dan H. Firlandia Muchtar, SH, SpN tidak bisa hadir. Majelis Kehormatan Pusat  atau MKP adalah salah satu unsur organisasi IPPAT yang menangani pembinaan anggota dari segi etik. Lembaga ini menangani permasalahan berdasarkan aduan masyarakat, atau bisa saja menangani temuan yang terindikasi pelanggaran etik dan norma-norma yang dilakukan PPAT dalam kehidupan sehari-hari.   MKP HARUS DIISI ORANG-ORANG SERIUS   Menurut salah satu sumber dikatakan bahwa Majelis Kehormatan Pusat atau MKP harus diisi dengan orang-orang yang sudah matang kepribadiannya dan tidak cengengesan (bahasa Jawa -  berarti suka bercanda, tidak serius, suka main-main, dan biasanya kurang bertanggungjawab). Sehingga idealnya majelis ini diisi oleh orang-orang yang matang kepribadiannya, bijaksana, dan referensi akademisnya cukup tinggi. Jadi tidak sembarang orang asal banyak dipilih dan banyak diusulkan anggota tanpa melihat kemampuan akademis, kematangan emosi dan kebijaksanaan tinggi. Jika tidak memenuhi kriteria itu dikhawatirkan hasil analisa, sikap dan keputusannya dalam mengadili anggota akan jauh dari harapan kebenaran dan kebijaksanaan. Di dalam acara Semarang ini juga ada keistimewaan lain yaitu acara sosialisasi ini menjadi menarik dan berkembang menjadi diskusi atau seminar singkat, khususnya mengenai masalah profesionalisme jabatan PPAT dan permasalahan dalam adminstrasi pertanahan yang sampai saat ini masih belum juga bagus. Di antara calon yang antara lain berbicara cukup kritis adalah Hapendi Harahap, Wira Fransisca, dan Khant Savikni dan lainnya.   ...

OTTY MASIH KUAT DI IKANOT UNDIP

23 March 2024 | 16:14:00

  PELANTIKAN PENGURUS PUSAT 2023-2027    medianotaris.com, Jakata - (  K. Lukie Nugroho, SH) - Pengurus Pusat Ikatan Alumni Kenotariatan, Universitas Diponegoro (Ikanot UNDIP) periode 2023-2027 dilantik di Jakarta, Selasa, 14 November 2023.  pengurus yang dilantik ini merupakan hasil pemilihan Ketua Umum Ikanot Undip bulan lalu di Semarang di mana notaris senior Otty Hari Chandra Ubayani, SH, SpN, MH di dalam acara  musyawarah organisasi alumni pendidikan kenotariatan dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro ini terpilih kembali untuk kedua kali secara aklamasi. Hal ini menandai betapa kuatnya pamor Otty di organisasi alumni yang sudah mengembangkan sayapnya sampai 13 provinsi ini. Sejauh ini dalam masa kepengurusannya Ikanot Undip sudah cukup banyak melakukan berbagai kegiatan dalam rangka membantu mengembangkan perguruan tinggi, khususnya di Program Pendidikan Kenotariatan di Fakultas Hukum Undip. Salah satu contoh adalah pendirian Laboratorium Pendidikan kenotariatan di Prodi Kenotariatan Undip yang didirikan pada masa kepengurusan Otty yang pertama sebelum terjadinya pandemi Covid 19. Menurut Otty lab ini berfungsi memberikan pengajaran pada mahasiswa kenotariatan untuk belajar praktek dunia notaris. Dengan ini para mahasiswa diharapkan bisa memelajari ilmu kenotariatan praktek yang nantinya bisa diterapkan saat bekerja. Acara pelantikan yang diselenggarakan dengan cara sederhana ini dihangatkan dengan kehadiran  Menteri Agraria dan Tata Ruang Marsekal TNI (Purn) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto S.I.P. Menteri Hadi dalam pidatonya menjelaskan panjang lebar masalah program pemerintah di dalam masalah pertanahan di bawah pimpinannya yang saat ini sedang dijalankan.  Selain itu Ia juga menjelaskan peran notaris dan PPAT dalam tugas dan jabatannya sehari-hari membantu pelayanan dalam bidang pertanahan.Menurutnya, hampir 80 persen kegiatan  pertanahan adalah berkaitan dengan kontribusi notaris/ PPAT.  Untuk itu antara notaris/ PPAT dan Kementerian ATR/ BPN harus saling mengenal. Mereka harus saling terbuka, tidak boleh saling mengintip, tidak boleh saling mengintimidasi. Tidak pula boleh saling mencurigai. Harus jadi satu. Selesai berpidato Menteri Hadi didaulat penyanyi era delapan puluhan Nia Daniaty untuk ikut bernyanyi bersama. Ternyata suara dan penampilan Menteri asal Malang sangat bagus untuk ukuran penyanyi bukan profesioanal, dan akhirnya acara pun tambah meriah. Menteri yang sedang  bernyanyipun dikerubuti hadirin untuk bernyanyi bersama dan berswafoto. Di dalam acara ini diundang pula para tokoh Universitas Diponegoro, antara lain Ketua Umum DPP IKA UNDIP, Abdul Kadir Karding, Sp.PI, dan Ketua Umum Ikatan Fakultas Hukum, Dr. Ahmad Redi S.H., M.H. Terlihat pula dalam acara itu mantan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang juga seorang notaris, yaitu Ashoya Ratam, SH, MSc, MKn Ada peristiwa yang menarik perhatian para peserta yang sebagian besar notaris dan PPAT, yaitu ketika  dalam acara ini kedatangan Dr. Irfan Ardiansyah, SH, LLM, SpN dan bersalaman dengan Tri Firdaus Akbarsyah, SH yang datang sebelumnya. Ketika mereka bertemu dan bersalaman langsung mendapat aplus dari hadirin, dan dihujani jepretan kamera foto dan telepon seluler. Seperti diketahui bahwa keduanya adalah dua Ketua Umum Ikatan Notaris Indonesia  berbeda versi kongres. Tri Firdaus merupakan ketua umum pertama yang terpilih melalui Kongres Ikatan Notaris Indonesia akhir Agustus 2023 di Tangerang, sedangkan Irfan Ardiansyah merupakan ketua umum kedua yang terpilih di Kongres Luar Biasa pada akhir Oktober berselang kemudian di Bandung. Dalam acara keduanya terlihat berbicara basa-basi, tak terlihat mimik serius di antara keduanya. Tri Firdaus didampingi Sekretaris Umum dan pengurus teras lainnya sekitar 5 orang. Sedangkan Irfan didampingi Syarifudin Tarigan. Mereka pergi meninggalkan tempat segera setelah Menteri meninggalkan tempat.   OTTY BOSAN DENGAN PERTIKAIAN ORGANISASI Salah satu fungsi utama organisasi alumni adalah memperkenalkan perguruan tinggi ke masyarakat. Dengan aktifnya kegiatan organisasi alumni program pendidikan, kualitas pendidikan setidaknya akan bisa disampaikan pada masyarakat umum. Otty  menyampaikan agenda besar organisasi ini. Salah satu fokus utamanya adalah membangun kerjasama erat dengan pihak kampus. Otty menegaskan, agenda ini merupakan bentuk perhatian kepada para Mahasiswa lulusan UNDIP agar  siap menghadapi tantangan  dunia pekerjaan. “Kerjasama dengan pihak kampus adalah salah bagian kegiatan penting kami,” tegas Otty yang saat ini juga adalah Sekretaris Umum Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) ini. Seperti diketahui, tantangan kerja lulusan alumni kenotariatan, khususnya yang bekerja sebagai notaris sungguh sangat berat dengan perkembangan kegiatan masyarakat. Sewaktu-waktu dampak dari perkembangan masyarakat ini berupa sengketa hukum. Untuk itulah program Ikanot Undip di bawah Otty membantu mahasiswa agar bisa bekerja secara profesional, dan juga meminimalisir problematika yang mungkin terjadi dalam praktek dan itu tidak jarang menjadi problem hukum. Salah satunya adalah mempersiapkan calon notaris dalam bekerja seiring perkembangan era digital. Mengapa Otty mengundang dua Ketua Umum Ikatan Notaris Indonesia yang berasal dari dua  pemilihan dari kongres yang berbeda itu karena ia merasa sudah bosan dengan pertikaian di dalam organisasi notaris, yaitu Ikatan Notaris Indonesia. Saat ini organisasi ini memiliki dua ketua umum kembar yang masih menimbulkan kontroversi sampai sekarang. Untuk itulah melalui organisasi Ikanot Undip ini Otty mencoba memberikan sumbangan pemikiran untuk menyelesaikan kemelut organisasi yang sudah berjalan setahun lebih ini. ...

MUNDUR DARI BAKAL CALON KARENA KONGRESNYA ILEGAL

23 March 2024 | 16:14:00

   IRFAN ARDIANSYAH SOAL KONGRES IKATAN NOTARIS 2023   medianotaris.com, Jakarta - (Riza Sofyat, SH) - Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) hari ini (30/8), di tengah perseteruannya yang belum selesai dengan 25 Pengurus Wilayah (P25) INI, tetap melaksanakan Kongres INI ke XXIV. Kendati Dirjen AHU Kemenkumham telah mengarahkan agar pelaksanaan Kongres itu dibicarakan secara bersama-sama dengan antara PP INI dengan P25. Karena itu pula, salah satu bakal calon ketua umum (Bacaketum)dari salah satu para calon ketua umum (caketum) Irfan Ardiansyah dengan tegas menyatakan tak akan hadir dalam kongres tersebut. Hal itu diungkapkan Irfan dalam Konperensi Pers yang digelar di Jl Ciniru VII no.25 pada 28 Agustus 2023. Alasan Irfan, kongres itu dilaksanakan tanpa berkomunikasi dengan P25, bahkan diundang P25 untuk membicarakan kongres atas arahan Dirjen AHU pun tak diindahkan. Menurut Irfan, jelas ini tanpa dimusyawarahkan secara mufakat dulu bersama P25. “Ini ya belum sesuai dengan apa yang diamanakan ya berarti ilegal gitu loh,” kata Irfan. Seperti diketahui Kongres INI yang dilaksanakan PP INI pada 30-31 Agustus ini, berlangsung di Hotel Novotel di Tangerang City. Kegiatan kongres tersebut belum sesuai dengan apa yang diarahkan oleh Dirjen AHU Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dalam suratnya kepada PP INI dan P25. Dari isi surat itu poin-poinnya dapat dimaknai bahwa harus adanya suatu musawarah mufakat. Namun itu tak pernah terjadi pembicaraannya. Karena tidak terjadi, sesuai arahan surat Dirjen AHU maka P25 pun mengundang PP INI untuk membicarakan masalah kongres. Undangan itu pada 23 Agustus di Jalan Radio, di Kawasan Radio Dalam. Tapi juga tidak terjadi komunikasi dan silaturahmi karena pihak PP INI tak menghadiri undangan tersebut. Untuk itulah P25 menjelaskan, bahwa belum adanya suatu keputusan yang konkret untuk dapat dilaksanakannya kongres tersebut atau kongres secara bersama-sama ataupun itu KLB secara bersama-sama. “Nah, jadi kembali lagi saya tekankan bahwa untuk apa yang disampaikan, yang informasi dalam media yang terkait bahwa saya menyatakan tidak akan hadir dalam kongres yang dilakukan sepihak tersebut,” tutur Irfan. Sudah Lapor ke Dirjen AHU Sedangkan Pria yang disapa Uten yang hadir dlam konperensi pers Bersama Irfan menjelaskan, soal pembicaraan Bersama terkait kongres itu bermula ketika Dirjen AHU pada 18 Agustus mengundang PP INI dan P25 di kantornya untuk secara Bersama-sama membicarakan pelaksanaan kongres. Dalam pertemuan itu semua yang hadir dalam pertemuan itu disodorkan surat arahan Dirjen AHU. “Sangat disayangkan setelah menerima surat itu PP INI langsung pulang. Pak Dirjen sempat kaget. Kami diminta menyurati PP INI untuk meminta dilakukan pertemuan, tapi juga tidak hadir. Kami sudah laporkan ke Dirjen AHU terkait ketidakhadiran PP INI,” urainya. Sikap P25, menurut Uten, jelas  jelas menginginkan terjadi musyawarah demi keutuhan organisasi, namun di pihak lain sepertinya tidak ada niat serupa dari PP INI. “Saya melihat P-25 coba mengingatkan agar semua mengacu pada peraturan dan ketentuan yang ada. Kita ikuti saja amanat yang ada, supaya masalah bisa selesai dan notaris tetap memiliki wadah tunggal,” tukasnya. Dengan kondisi seperti itu, apakah masih mungkin adanya wadah tunggal notaris? Menurut Uten Semua tinggal kepatuhan masing-masing pihak pada arahan yang ada. Saya melihat P-25 tidak menginginkan INI pecah, meski sesuai AD/ART sudah cukup untuk mendesak diadakan KLB. “Tapi itu tidak dilakukan sampai sekarang,”ujarnya.   Terkait bila para Bacaketum lain hadir dalam Kongres XXIV INI. Menurut Uten, mereka paham tidak pada AD/ART perkumpulan? “Padahal, saat dilantik, notaris disumpah yang salah satu isinya mematuhi AD/ART perkumpulan,”tandasnya. (RS)       ...

HALAL BIL HALAL JAWA TIMUR DAN TUGAS BERAT HENNY HAPSARI

23 March 2024 | 16:14:00

RULI ISKANDAR PULANG DULUAN   medianotaris.com - (K. Lukie Nugroho, SH)   Beda Pengwil Jawa Timur yang melakukan Halal bil Halal jika dibanding Pengwil Jawa Barat. Ikatan Notaris Indonesia, Pengurus Wilayah Jawa Timur baru-baru ini mengadakan acara halal bil halal (HBH) di kawasan Prigen, Pasuruan (12/5/2023) dengan mengundang bakal calon Ketua Umum Ikatan Notaris Indonesia Tri Firdaus Akbarsyah, SH dan Ketua Pengurus Wilayah DKI Jakarta Ikatan Notaris Indonesia Ruli Iskandar, SH dan Ketua Pengurus Wilayah Bengkulu Idayanti, SH. Tri Firdaus pun mendapat kesempatan memberikan sambutan. Seperti kita ketahui bersama dua nama ini “menghebohkan” masyarakat notaris Indonesia dengan suratnya yang mengusulkan agar Kongres Ikatan Notaris Indonesia (Kongres INI) pelaksanaannya dikeluarkan dari Jawa Barat, tidak seperti perintah Kongres sebelumnya yang dilaksanakan di Makassar 2019. Mereka, dengan bakal calon lain selain Irfan Ardiansyah, mengusulkan agar Kongres INI dilaksanakan di Bali saja. Alasannya, wilayah Bali mudah dijangkau daripada Jawa Barat. Alasan lain adalah khawatir nantinya Kongres berjalan tidak kondusif, dan adanya kekhawatiran (atau ketakutan?) lainnya, seperti netralitas atau yang lainnya disebabkan di Jawa Barat adalah domisili salah satu bakal calon. Sampai kini usulan ini menimbukan perdebatan luar biasa dan berdampak perpecahan luar biasa di tubuh organisasi berumur 115 tahun ini. Sampai-sampai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pun menyinggung-nyinggung soal kemungkinan organisasi lebih dari satu. Di dalam acara ini, selain hadir nama-nama di atas juga ada nama-nama lain yang cukup dikenal kalangan notaris Jawa Timur, seperti Dr. Habib Adjie, SH, MH,  dan para senior, termasuk para mantan Ketua Pengwil INI dan IPPAT Jatim Erna Anggraini, SH, Bambang Heru Djuwito, SH, Gatot Tri Waluyo, SH. Tampak juga Ketua Pengurus Wilayah Jatim Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Dr. Isy Karimah Syakir, SH, MH yang juga diberikan kesempatan memberikan sambutan. Acara sore di salah satu resort dengan fasilitas lapangan golf di Jawa Timur itu diakhiri dengan makan durian dan foto bersama di luar berlatar belakang lapangan golf. Yang menarik, dalam susunan acara, selain acara HBH, tertera acara lain yaitu “Rapat Gabungan” yang diselenggarakan usai HBH dan masih di gedung yang sama di ruang lain rapatnya besifat tertutup. Inilah yang menarik perhatian. Hal ini berkenaan dengan posisi Jawa Timur yang cukup berpengaruh di kancah nasional, dan selama ini menjadi “acuan” anggota notaris Indonesia. Termasuk sekarang ini saat organisasi notaris “diserang penyakit” berupa pertikaian menjelang kongres untuk memilih kursi Ketua Umum. Begitu mengadakan HBH dan dilanjutkan dengan acara “Rapat Gabungan” maka perhatian akhirnya tertuju pada Pengwil yang dipimpin Siti Anggraenie Hapsari, SH, MH atau Henny Hapsari itu. Rapat itu dalam susunan acara disebut sebagai “Rapat Gabungan dan Rapat Koordinasi antara Pengwil” itu dihadiri Ketua Pengwil INI Henny Hapsari, Pengurus Wilayah Jatim, Dewan Kehormatan dan Pengurus Daerah di wilayah Jawa Timur seperti Bambang Heru Djuwito, SH, Machmud Fauzi, SH, Erna Anggraini, SH, MSI, Kukuh Muljo Rahardjo, SH, Dr. Habib Adjie, SH, MH dan lainnya. Isi rapat dalam susunan acaranya adalah “Pembahasan Formal Terkait Perkembangan Ikatan Notaris Indonesia”. Terlihat di acara itu pesertanya adalah para pengurus di wilayah Jawa Timur. Tri Firdaus, Ruli Iskandar dan Idayanti  tak terlihat. Ruli memberi keterangan bahwa dirinya segera pulang duluan  naik pesawat ke Jakarta senja itu dari Surabaya. Semula wartawan mengira akan ada pertemuan Henny, Ruli, Idayanti dan para pengurus wilayah INI lainnya sehubungan dengan kondisi carut-marut INI. Ternyata tidak. Isi rapat Pengwil INI Jawa Timur dan para pengurus daerah itu menarik, namun dilarang dipublikasi. Setelah usai rapat maka bisik-bisik antar   kalangan notaris   pun tak terelakkan mengenai hasil rapat sekitar dua jam itu. Dari hasil rekomendasi rapat itu sepertinya jalan terjal penuh perjuangan pun harus dilalui agar kompromi  para pihak tercapai. Ini adalah tugas berat Henny untuk menjadi jembatan antara Wilayah Jawa Timur   dan Pimpinan Pengurus Pusat INI.  Seperti dimaklumi masyarakat notaris sudah sejak lama menjadi barometer bagaimana mempertahankan konstitusi organisasi. Sekali lagi, ini adalah tugas berat seorang Henny Hapsari. ...

HALAL BIL HALAL PENGWIL JABAR DI HOTEL HARRIS : AKANKAH KLB IKATAN NOTARIS DI SINI?

23 March 2024 | 16:14:00

Irfan tidak menafikan peran Pemerintah dalam penyelesaian masalah di tubuh INI namun dengan catatan tidak meninggalkan AD dan ART. ...

TUNTUTAN SURAT KETERANGAN LULUS UJIAN PPAT BUNTU LAGI

23 March 2024 | 16:14:00

Karena upaya menuntut keadilan ke Kementerian ATR-BPN RI pun kembali deadlock maka Forum 1801 selain berencana menemui anggota Komisi II DPR juga akan melakukan langkah terakhir dengan melakukan upaya hukum ke Pengadilan Tata Usaha Negara. ...

SANTRI PONDOK TEKNOLOGI MUSLIMAH MENJAWAB ERA DISRUPSI

23 March 2024 | 16:14:00

semula pondok ini beroperasi di atas lahan bekas tambak ikan dengan jumlah santri 24 orang pada tahun 2019 ...

TRI FIRDAUS : KENAPA KITA MINTA BSSN? KARENA REKOMENDASI KUMHAM UNTUK MENGGUNAKAN APLIKASI YANG ADA DI BSSN

23 March 2024 | 16:14:00

SOSIALISASI KEDUA BAKAL CALON KETUA UMUM IKATAN NOTARIS INDONESIA   medianotaris.com - (Iwa Kuswara)   Jakarta - Sekretaris Umum Ikatan Notaris Indonesia (INI) Tri Firdaus Akbarsyah, SH, MH mengatakan bahwa pemilihan Ketua Umum INI 2023 ini bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara dengan sistem eletronik. Sistem eletronik ini dalam rangka pengawasan dan pemilihan ketua umum. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang akan dilibatkan dalam proses pemilihan ketua umum pada Kongres XXIV mendatang serta dihadirkan dalam acara sosialisasi, menurut Tri Firdaus merupakan rekomendasi dari pihak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM). Ia mengatakan bahwa keberadaan BSSN saat itu untuk menyosialisasikan aplikasi pemilihan secara elektronik yang memang disiapkan dan disediakan  BSSN untuk proses pemungutan dan penghitungan suara di Kongres XXIV nanti. Hal disampaikan Firdaus dalam acara sosialisasi kedua Kongres XXIV Ikatan Notaris Indonesia di Jakarta, 27 Februari 2023.     Menurutnya, “BSSN adalah suatu Badan Pemerintah yang netral, kita kenapa minta BSSN saat ini? Karena itu juga merupakan rekomendasi dari Kumham, menggunakan aplikasi yang ada di BSSN dan BSSN tidak terikat dengan salah satu Bacakum (Bakal Calon Ketua Umum-red), independen, dan BSSN hanya untuk penyedia aplikasi dan pengawasan dalam pemilihan ketua umum.”     Sosialisasi di Hotel Kartika Chandra itu  diadakan oleh Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) melalui Tim Verifikasi (Timver), Tim Pemilihan (Timlih) danTim Pengawas (Timwas) itu agendanya  memperkenalkan serta menyampaikan visi-misi para Bacakum INI yang berlangsung selama lebih kurang 4 jam (09.00 - 13.00 WIB).  Tim Pemilihan mengundang ke-5 Bacakum INI yang sebelumnya sudah dinyatakan lolos oleh Tim Verifikasi dalam penjaringan Bacakum yaitu: Tri Fidrdaus Akbarsyah, Ruli Iskandar, Irfan Ardiansyah, Julius Purnawan dan Otty Hari Chandra Ubayani.     Namun demikian  dalam acara sosialisasi yang disiarkan secara langsung Bidang Humas dan Publikasi PP INI melalui chanel Youtube PP INI (Live Streaming) tersebut, gagal menghadirkan secara lengkap ke lima Bacakum, dan yang datang hanya  dua Bacakum saja, yaitu Tri Firdaus Akbarsyah dan Ruli Iskandar.     Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Sekretaris Umum (Sekum) INI yang juga sebagai salah satu Bacakum INI yang hadir dalam acara Sosialisai saat itu, di sela acara berlangsung Tri Fidaus Akbarsyah (TF) membenarkan bahwa hanya dua Bacakum saja yang hadir di sosialisasi ke-2 tersebut. TF juga menjelaskan bahwa alasan ketidak hadiran ke tiga Bacakum tersebut dikarenakan ada halangan dan ke tiganya telah mengirimkan surat pemberitahuan sebelumya kepada Tim pemilihan.     “Ya benar, dari ke lima Bacakum hanya dua Bacakum hadir saat ini, tapi ke tiga Bacakum yang tidak hadir sebelumnya sudah mengirimkan pemberitahuan melaui surat, dan saya rasa alasannya cukup wajar. Rata-rata dari ke tiganya berhalangan hadir karena ada suatu hal yang lebih penting dan memang tidak bisa ditinggalkan,” terang TF.     Lebih lanjut Sekum PP INI dua periode itupun juga menjelaskan, bahwa maksud dan tujuan diadakannya sosialisasi adalah agar seluruh Anggota INI dapat mengenal lebih jauh dan lebih dalam tentang siapa calon ketua umumnya yang akan dipilih. Selain itu, dengan adanya sosialisasi diharapkan seluruh anggota dapat mengetahui kapasitas dari calon Ketua Umum INI yang akan dipilihnya nanti.     “Tujuan dari sosialisasi ini diharapkan dari seluruh anggota dapat melihat dan mengetahui secara langsung mengenai siapa-siapa dan kapasitas para calon ketua umum INI yang akan dipilihnya nanti. Apakah mereka layak untuk memimpin INI? Apakah dengan kapasitasnya dari calon Ketum yang akan mereka pilih itu nantinya dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada, dapat mengayomi, dapat mencari solusi-solusi? Karena sekarang ini, anggota notaris sudah cukup banyak, sehingga permasalahan demi permasalahan yang timbul juga sedemikian cukup kompleks. Saya dari 2016 banyak membantu permasalahan teman-teman notaris yang terjerat masalah hukum, dari Sabang sampai Merauke, dan saya sudah sangat mengerti sekali permasalahan-permasalahan di dunia notaris yang ada saat ini,” ujar TF.     Lebih jauh lagi sebagai salah satu Bacakum TF juga menerangkan tentang visi-misi apa yang disampaikannya pada kesempatan itu. Ia mengatakan, bahwa dalam menjawab tantangan di era perkebangan teknologi yang semakin pesat, serta semakin maraknya kasus-kasus yang ada dan hubungan yang harus dipelihara dengan instansi lainnya, notaris itu harus transformatif, berintegeritas dan mampu bersinergitas.   “Sekarang ini sudah terjadi disrupsi digital, ada tuntutan-tuntutan zaman dimana dalam melaksanakan jabatannya kita tidak dapat terlepas dari dunia elektronik, kita harus dapat menjawab itu, meski demikian saya juga meyakini bahwa ada beberapa tugas jabatan notaris itu yang tak dapat digantikan dengan sistem elektronik itu sendiri, seperti harus berhadapan dan lain sebagainya yang telah diatur dalan Undang-Undang Jabatan Notaris (UUJN), elektronik itu sifatnya hanya untuk membantu memudahkan prosesnya pekerjaannya saja,” jelas TF.     Selain itu, dirinya juga mempunyai misi bahwa ketika nanti terpilih sebagai Ketum INI akan membangun sistem aplikasi administrasi perkantoran bagi notaris serta aplikasi lainya dimana nantinya aplikasi tersebut dapat mempermudah pekerjaan bagi notaris itu sendiri sekaligus memberikan informasi yang transparan kepada masyarakat tentang notaris tersebut guna menghindari adanya dugaan-dugaan praktek oknum notaris palsu.     Ditanya terkait sulitnya pendaftaran bagi para peserta Kongres XXIV, TF menegaskan bahwa bukan hanya anggota lainnya saja yang kesulitan mendaftar. Ia mengaku hingga saat ini dirinya pun belum berhasil mendaftar. Bahkan TF juga mengatakan bahwa masih banyak para pendukungnya yang juga masih kesulitan untuk mendaftar. Dengan adanya kejadian seperti itu, TF mengaku sangat kecewa dengan kinerja dari Tim Pemilihan yang bertanggungjawab dalam hal proses pendaftaran.     “Jangankan yang lain, saya pun sampai sekarang belum bisa daftar, begitu pula dengan laporan yang saya terima dari sebagian besar teman-teman pendukung saya, mereka juga kesulitan untuk daftar. Terus terang dengan adanya kejadian ini saya protes keras dan merasa kecewa dengan kinerja tim pendaftaran. Saya sarankan kepada mereka (bagian pendaftaran), saya minta kepada bagian pendaftaran kalau perlu dibuka, buka saja semuanya sekalian pendaftarannya, nanti kita cari solusinya, karena semua anggota itu punya hak untuk memberikan suaranya,” tegas TF.       Terakhir Tri Firdaus mengimbau kepada seluruh pihak agar dalam menyikapi dinamika yang terjadi menjelang Kongres INI XXIV janganlah bertindak dan bersikap yang dianggap kurang bijaksana. Ia berharap agar tidak terjadi perpecahan diantara rekan sejawat, karena menurutnya INI adalah rumah bersama tempat dimana seluruh Notaris Indonesia bernaung dan milik semua anggotanya. Jika pun terjadi perbedaan pendapat atau pandangan tentang siapa calon ketua umum yang didukungnya, maka menurut TF sampaikanlah dengan cara yang santun mengingat seorang notaris pengemban jabatan yang mulia dan berpendidikan tinggi. *[Iwa K]         ...