Usai sudah penantian ribuan para calon notaris yang berniat mengikuti Pelatihan SABH sebagai syarat pengangkatan sebagai notaris. Pelatihan SABH, singkatan dari Sistem Administrasi Badan Hukum, yang dinantikan para calon notaris ini rencananya akan dilaksanakan pada 18 April untuk wilayah luar Jawa dan Jakarta. Sedangkan untuk wilayah Jawa, di luar Jakarta, dilaksanakan pada 22 April 2013.


Berita rencana pelaksanaan SABH ini disampaikan sendiri oleh Pejabat Kementerian Hukum dan HAM RI, yaitu Direktur Perdata Kolier L. Haryanto, Ph. D. kepada medianotaris.com pada saat dilaksanakannya Rapat Kerja (raker) Kegiatan Pelatihan Jasa Hukum di Bidang Keperdataan pada Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dan Pelatihan bagi Pelatih (Train of Trainers) SABH di Jakarta 2-3 April ini. Acara yang dibuka oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM Prof. Denny Indrayana dihadiri oleh peserta dari unsur Kementerian Hukum dan HAM, Program Pendidikan Kenotariaatan, dan Ikatan Notaris Indonesia.
Menurut Kolier, 18 April nanti pelaksanaannya akan dibuka oleh Menteri Hukum dan HAM di Jakarta, bersamaan pula pelaksanaannya dengan wilayah lain di luar Jawa. Sedangkan untuk wilayah Jawa di luar Jakarta, akan dilaksanakan pada 22 April.
Untuk ini diumumkan bahwa pendaftaran resmi dibuka lagi sampai 12 April 2013 di wilayah mana saja terletak Program Pendidikan Kenotariaatan Negeri yang ditunjuk Kementerian. Sedangkan bagi calon peserta yang sudah mendaftar sebelumnya di masing-masing program pendidikan notariat disarankan melakukan konfirmasi pendaftarannya. Kolier menambahkan bahwa untuk ikut serta pelatihan ini tidak ada pungutan biaya alias gratis.
Tempat pendaftaran untuk di luar Jawa adalah program-program pendidikan (prodi) kenotariaatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas Sriwijaya, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Udayana. Sedangkan prodi di Jawa adalah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Universitas Pajajaran, Universitas Diponegoro, Universitas Gajahmada, Universitas Airlangga dan Universitas Brawijaya.

Pendaftaran Jaminan Fidusia

Acara raker yang diadakan Kementerian Hukum dan HAM itu dihadiri oleh para Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM disertai Kepala Divisi Pelayanan Hukum masing-masing dari seluruh Indonesia. Selain itu yang turut serta adalah para Pimpinan Program Pendidikan Kenotariaatan negeri yang jumlahnya 11 tersebut, dan juga Pengurus Wilayah Ikatan Notaris Indonesia seluruh Indonesia. Selain itu juga ada satu perguruan tinggi swasta yang ikut diundang, yaitu Program Kenotariatan Universitas Jayabaya, Jakarta.
Para peserta raker dua hari ini rencananya akan menjadi pelatih para peserta pelatihan SABH nanti di daerah masing-masing. Mereka saat di Jakarta diberikan bekal untuk melatih mengenai pelayanan jasa hukum dalam bidang keperdataan yang merupakan lingkup kewenangan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU).
Salah satu acara yang mendapat perhatian khusus para peserta adalah masalah pendaftaran jaminan fidusia secara on-line. Seperti kita ketahui bahwa pendaftaran jaminan fidusia secara on-line baru sebulan diberlakukan di seluruh Indonesia, yaitu sejak 5 Maret 2013. Sebagai “barang baru” , topik fidusia on-line mendapat cukup banyak perhatian peserta raker selain masalah perseroan terbatas (PT) atau yayasan yang dilakukan secara on-line juga. Untuk itulah para calon notaris peserta SABH nantinya akan mendapatkan tambahan materi ini pada tanggal 18 dan 22 April.
Sementara itu dalam masalah fidusia on-line redaksi medianotaris.com menerima banyak masukan dari notaris yang tentang pelaksanaan sistem baru ini. Masukan dari para notaris ini merupakan bentuk keinginan untuk melaksanakan sistem ini secara baik dan keinginan memperlancar pekerjaannya. Di lain pihak, pola administrasi badan hukum kini mau tidak mau harus mengikuti perkembangan jaman yang menuntut kepraktisan, cepat, bebas pungli dan mendorong percepatan kegiatan ekonomi. Untuk itu diharapkan calon peserta SABH betul-betul mempersiapkan diri dengan, antara lain, pengetahuan komputer dan internet secara baik.
Ketua Badan Kerjasama Program Pendidikan (Prodi) Kenotariaatan Dr. Widodo Suryandono, S.H., M.H. mengatakan bahwa pelaksanaan SABH di masing-masing tempat merupakan program Kementerian Hukum dan HAM yang panitianya adalah Prodi yang bekerjasama dengan Kantor Wilayah Hukum dan HAM. Di dalam kepanitiaan ini juga disertakan pengurus wilayah INI.
Menurutnya, untuk mendaftar, calon peserta bisa melakukannya di mana saja. Misalnya seseorang lulusan M.Kn. UGM, tapi mendaftar di UI tidak apa-apa. Namun jangan sampai mendaftar dua kali. “Jadi, yang sebelumnya sudah mendaftar, tidak usah mendaftar lagi, “ katanya sambil menyatakan bahwa pendaftaran dibuka lagi sampai minggu kedua April. Widodo menambahkan, yang mendaftar di Prodi Universitas Indonesia sekitar 800 orang. Di antara para pendaftar di Prodi UI, selain lulusan UI, adalah lulusan M. Kn. Unpad dan Undip.
Menurut Widodo materi pendidikan SABH berkisar tentang kebijakan pemerintah di bidang kenotariaatan dan SABH yang akan diberikan oleh Kementerian Hukum dan HAM, politik hukum tentang kenotariaatan oleh Prodi, dan organisasi kenotariaatan diberikan oleh Pengurus Wilayah INI.
Setelah selesai mengikuti pendidikan para peserta akan diberikan sertifikat. Walaupun pelaksanaan pelatihan SABH dilaksanakan dalam waktu berbeda, nantinya pemberian sertifikat akan dilakukan bersamaan, kata Widodo.